BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian LCD Proyektor
Proyektor LCD merupakan salah satu
jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari
komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok,
dsb. LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering
digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran
besar. Sebelum muncul LCD Proyektor, ada OHP yaitu perangkat alat bantu yang digunakan
untuk media presentasi dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan ukuran
besar. Seiring dengan perkembangan zaman, OHP berkembang menjadi LCD Proyektor
sebagai perangkat presentasi digital dengan kelebihan mampu menampilkan
kualitas gambar yang sangat baik dan bisa digunakan di berbagai media
elektronik.
Saat ini LCD Proyektor semakin
berkembang dengan berbagai teknologi yang diselipkan didalamnya. Teknologi
Image Engine diantaranya LCD, CRT, LDP dan LCOS, dengan kualitas image yang
terbaik LCD. Sedangkan resolusi/ketajaman image diantaranya SVGA,XVGA,SXGA dan
UXGA, dengan resolusi yang tinggi SVGA. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran
ANSI Lumens, semakin besar ANSI Lumens semakin baik. Untuk koneksi juga
mempengaruhi kualitas gambar diantaranya koneksi VGA, RGB,RCA,S-Video,DVI.
Semakin lengkap jenis koneksi, semakin tinggi kualitas image. Dari segi bentuk,
bentuk LCD Proyektor juga semakin menarikefisien dan praktis.
Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, istilah
media sering diartikan sebagai alat peraga.
Dalam hubungannya dengan komunikasi, media
diartikan sebagai alat atau
saluran komunikasi. Dalam hubungannya
dengan pembelajaran, media diartikan sebagai “sarana fisik
yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau
menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa”
(Gagne & Reiser, 1983, p. 5).
2.2.Teknologi LCD Proyektor
Beberapa teknologi dari LCT Proyektor, terbagi atas
tiga bagian, diantaranya:
1. Teknologi
Image Engine
Salah satu yang dapat menjadi bahan
pertimbangan pertama adalah teknologi yang digunakan. Setiap proyektor memiliki
karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari teknologinya. Teknologi yang
dimaksud di sini adalah teknologi pada Image Engine atau disebut juga Light
Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang
banyak dikenal saat ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.
Light Engine adalah bagian yang memproyeksikan gambar.
Dalam memproyeksikan gambar, Light Engine mendapatkan bahan berupa sinyal
analog dari perangkat video decoder pada sebuah proyektor. Dan bagaimana sebuah
proyektor menampilkan gambarnya tersebut yaitu membagi proyektor dalam dua
jenis yang berbeda. Yang pertama adalah Rear Projector lalu yang kedua adalah
Front Projector. Jika Rear Projector, berarti proyektor berada di belakang
gambar sedangkan pada Front Projector sebaliknya yaitu proyektor berada di
depan gambar.
Untuk Front Projector, mungkin sudah
tidak asing lagi. Bentuknya sudah sangat umum, lain halnya dengan Rear
Projector yang berbentuk seperti TV. Rear Projector sangat umum digunakan untuk
di rumah. Selain karena bentuk fisiknya yang besar dan berat, kemampuan
proyektor ini dalam mengakomodasi banyaknya penyimak sangat terbatas. Sebab
proyektor dan layar telah di satukan dengan ukuran yang tidak mungkin
di-upgrade.
Beda halnya dengan Front Projector.
Pada Front Projector, proyektor dan layar tidak menyatu. Sehingga dapat diatur
baik letak dan posisinya dengan lebih mudah. Selain itu, dalam mengakomodasi
ruang dan penyimak yang lebih banyak Front Projector lebih leluasa. Tidak hanya
layar yang dapat diperbesar, tapi juga proyektornya dapat diganti-ganti sesuai
dengan kebutuhan.
Sistem yang dimiliki oleh Rear
Projector dalam menampilkan gambar tidak berbeda jauh dengan Front Projector.
Keduanya memiliki komponen dasar yang sama, yaitu Video Decode dan Light
Engine. Namun dalam menampilkan gambarnya, Rear Projector menggunakan satu lensa tambahan yang berfungsi
memantulkan sekaligus memperbesar gambar. Teknologi Video Decode antara satu
proyektor dengan lainnya hampir tidak memiliki perbedaan. Perbedaan yang
signifikan memang banyak terjadi pada Light Engine. Berikut ini adalah beberapa
sistem Light Engine diantaranya :
a. CRT
Proyektor
yang menggunakan teknologi CRT berarti menggunakan tiga tabung CRT sekaligus
dalam Light Engine-nya. Ketiga tabung ini memancarkan tiga sinar yang
berbeda-beda, yaitu merah, hijau, dan biru. Adanya tiga tabung yang
berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan
berat. Sehingga dianggap kurang fleksibel untuk digunakan pada
presentasi-presentasi dalam ruang yang kecil.
b. DLP
Digital
Light Processing atau yang disingkat dengan DLP kali pertama dikembangkan oleh Texas
Instrument. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter
berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror
Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara
dipantulkan ke layar. DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari
tiga lapis cermin-cermin micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga
udara yang memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat.
Kemiringan setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada
DMD. Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.
Kesederhanaan ini membuat proyektor DLP lebih ringkas
dan ringan. Beratnya dapat mencapai kurang dari 250 gram. Contrast Ratio dan
struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan oleh sistem transmisive
yang dimiliki oleh DLP. Meskipun pada beberapa sisi DLP lebih baik dari LCD,
DLP juga memiliki kekurangan. Penggunaan colorwheel pada DLP mengurangi nilai
brightness proyektor. Dari segi harga, proyektor DLP juga lebih mahal, sebab
ongkos produksi yang dibutuhkannya memang tinggi.
c. LCD
Jika DLP disebut juga dengan teknologi
reflective karena menggunakan sistem pantulan. Sedangkan LCD disebut juga
teknologi transmisive, yakni meneruskan cahaya. Sebab cahaya yang masuk pada
LCD setelah melalui proses penyaringan menggunakan cermin Dichroic akan
diteruskan secara langsung ke layar proyektor. Cermin Dichroic atau disebut
juga Dichroic Mirror memisahkan warna menurut gelombangnya. Ada tiga warna
dasar yang dihasilkan oleh cermin tersebut yaitu merah, biru, dan hijau. Ketiga
warna ini dihasilkan dengan tiga cermin yang masing-masing menyaring warna
berbeda. Teknologi LCD sudah dianggap cukup stabil dan biaya panelnya pun cukup
rendah, sehingga memungkinkan menggunakan tiga panel LCD (RGB) sekaligus dalam
satu proyektor. Hal ini membuat gambar yang dihasilkan proyektor memiliki warna
yang cukup bagus. Begitu pula halnya dengan cahaya yang sudah sangat baik.
Sayangnya, sistem transmisive telah membuat timbulnya artefak pada gambar
sehingga membuat gambar seperti terkotak-kotak. Dan dikarenakan pada proyektor
LCD polarisasi gambar tidak terjadi 100%, maka contrast ratio LCD lebih rendah
dari DLP. Di samping itu, daya tahan LCD terhadap panas juga tidak mampu
terlalu lama. Berbeda dengan DLP yang dapat bertahan sangat lama.
d. LCOS
Teknologi
yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah hadir
sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan
dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan
resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536
pixel. Sangat tinggi, bahkan yang tertinggi. Teknologi ini juga mengurangi
artefak yang muncul pada LCD. Selain itu, LCOS memiliki kontrol analog seperti
layaknya LCD dengan gradasi warna yang lebih baik dibandingkan DLP. Contrast
ratio teknologi ini juga lebih baik dibandingkan LCD meskipun tidak terlalu
lebih baik dari DLP. Namun, nilai brightness-nya sejajar dengan LCD yang
artinya lebih baik dari DLP.
2. Resolusi LCD Proyektor
Parameter lain yang juga perlu
diperhatikan adalah resolusi. Semakin
baik resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga. Namun
berkaitan dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan resolusi yang
tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab
biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi sebuah proyektor, harga proyektor
tersebut pun akan semakin mahal. Biasanya, resolusi pada proyektor diwakilkan
dengan sebutan-sebutan seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.
3.
Koneksi Image
Aspek lain yang tidak boleh luput
adalah koneksi pada proyektor. Ketersediaan koneksi harus disesuaikan dengan
kebutuhan. Koneksi ini juga dapat mempengaruhi kualitas gambar yang Anda lihat.
Berikut adalah koneksi yang terdapat pada proyektor VGA, RGB cable, RGBH/v,
RCA, NBC, dan DVI.
2.3.Pemanfaatan LCD Proyektor ke Komputer
Penggunaan LCD Proyektor dalam
proses belajar mengajar menggunakan computer sebagai pelantara. Beberapa
persiapan yang harus dipersiapkan untuk membuat konektifitas dapat bekerja
dengan dilengkapi peralatan tambahan seperti : kaberl data, wireless, dan power
supply.
Dalam proses pembelajaran, proses
menerima informasi terjadi pada saat siswa
menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi
terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan
mencerna pelajaran.
Sedangkan proses mengungkap kembali informasi
terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari menggunakan LCD
Proyektor dalam proses belajar mengajar adalah :
1.
Dalam hal penyampaian informasi pembelajaran. Informasi yang diterima oleh
siswa paling nanyak melalui pancaindra pengdengaran dan penglihatan. Konsep
multimedia ini dapat mempermudah transformasi dan membuat pembelajaran
lebih efektif.
Ditinjau
dari siswa, kesulitan yang bias timbul dalam belajara adalah dalam hal
penggunaan bahasa, sukar menghafal dan mengcapkan kembali, sampai timbulnya
ketidak tertarikan dengan pelajaran.
2.
Memberikan pengembangan pengalaman belajar siswa. Idealnya dalam proses
pembelajaran nyata dan langsung kepada siswa. Semakin nyata dan kongkrit
semakin mudah pula siswa menerima pelajaran. Tapi tak selamanya pendidik
dapat memberikan pengalaman secara nyata. Seperti teori kerucut pengalaman,
jika pengalaman tidak dapat diajarkan secara langsung, maka digunakan tiruan
pengalamana yang dramatis, demonstrasi, pameran, televisi pendidikan, gambar
hidup, gambar mati, radio, dan rekaman, lambing visual, dan lambing verbal
(Gafur, 1984, p. 102)
Media LCD Proyektor dalam proses
belajar mengajar dapat lebih dikembangkan lagi agar dapat mengoptimalkan tujuan
pembelajaran. Diharapkan dapat kentungan , diantaranya pendidikan lebih
produktif, efektif, actual, dan merata. LCD proyektor juga sebagai alat bantu
ajar, artinya media ini tergantung pada pengajaran pendidik.
2.4.Dampak Positif dalam Pemanfaatan LCD Proyektor
Dampak positif:
1.
Penyampaian Materi Lebih Mudah Diterima
Penyampaian
materi melalui LCD proyektor terbukti dapat mengurangi tingkat kejenuhan
siswa dalam menerima materi pembelajaran. Karena guru bisa menyampaikan
poin-poin pembelajaran dengan bentuk konsep, tanpa harus menggunakan
bentuk narasi yang terlalu panjang.
2. Materi
Terlihat Menarik
Penyampaian
materi menggunakan proyektor bisa dikreasikan dengan menggunakan Power
Point. Di sana Anda dapat memilih tampilan-tampilan yang menarik sehingga
peserta didik akan lebih tertarik saat menjalani pembelajaran.
3.
Mengikuti Kemajuan Pendidikan
Penggunaan
media pembelajaran yang lebih modern terbukti dapat meningkatkan minat belajar
peserta didik. Sehingga dengan menggunakan LCD proyektor, maka secara
tidak langsung juga dapat meningkatkan kualitas dari pendidikan Indonesia.
4. Menghemat Waktu
Pembelajaran
dengan menggunakan proyektor dapat dilaksanakan dengan waktu yang
lebih singkat dari pada mengajar tanpa menggunakan media apa pun. Menyampaikan
materi melalui projektor bisa dilaksanakan dengan mencantumkan
poin-poin materi saja.
5. Mengenalkan Teknologi pada Peserta Didik
Dengan
mengenal teknologi baru pada peserta
didik, maka dapat meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuannya di era globalisasi.
6. Membuat Suasana Kelas Lebih Hidup
Pembelajaran
yang lebih menyenangkan dan mudah diterima oleh siswa, dapat membuat suasana
kelas lebih hidup dan siswa lebih antusias saat menjalani proses pembelajaran.
7. Dapat Dimanfaatkan oleh Semua Siswa
Siswa dapat
memanfaatkan proyektor dan LCD saat proses
pembelajaran menggunakan teknik diskusi. Dengan melibatkan siswa untuk
menggunakan media pembelajaran, maka siswa dapat lebih bersemangat dan minat
belajar lebih meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Berdasarkan pembahasan LCD Proyektor
dapat disimpulkan bahwa LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering
digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran
besar. Setiap proyektor memiliki karakteristik berbeda-beda bila ditinjau dari
teknologinya. Teknologi yang dimaksud di sini adalah teknologi pada Image
Engine atau disebut juga Light Engine. Ada beberapa sistem Light Engine, yang
banyak dikenal saat ini adalah CRT, DLP, LCD, dan yang terbaru adalah LCOS.
Disamping itu, resolusi pada proyektor diwakilkan dengan sebutan-sebutan
seperti SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi
peralatan tambahan yaitu kabel data, wireless danpower supply.
Pemanfaatan penggunaan LCD proyektor
dalam proses belajar mengajar dapat ditinjau dari segi pencapaian informasi
kepada siswa dan pengembangan diri siswa.
3.2.Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah
kembangkan pengetahuan tentang teknologi yang saat ini terus berkembang, agar
tidak tertinggal dengan informasi-informasi terbaru yang sangat diperlukan
untuk menambah wawasan. Kemudian bagi pembaca
yang memiliki saran atau kritiknya dalam meningkatkan kualitas dari makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kuniawan,Erick,S.Kom,dkk.2010.TEKNOLOGI INFORMASI dan KOMUNIKASI Untuk SMP/MTs Kelas VII.Pusat
Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional